Apa itu kepemimpinan? Secara sederhana, kepemimpinan adalah cara untuk menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan dibentuk dari dua hal, yaitu bakat atau tempaan. Banyak orang yang tidak berbakat memimpin namun karena ditempa berbagai masalah, maka akan muncullah kemampuannya dalam memimpin.
Demikian juga dengan orang yang berbakat dalam memimpin, namun karena tidak pernah menghadapi tantangan, maka bakatnya itu lama kelamaan akan mengecil dan tidak berkembang. Sebuah perusahaan haruslah memiliki strategi jangka panjang untuk membangun kepemimpinan dalam organisasi, juga untuk mempersiapkan proses regenerasi ke depan. Semua itu perlu direncanakan dengan seksama sejak sangat dini.
Membangun Kepemimpinan dalam Organisasi
Banyak perusahaan yang mengalihkan kepemimpinannya kepada keluarga inti. Misalnya kepada anak yang tertua, dengan dewan direksi yang terdiri dari sanak famili. Tentu saja ini tidak salah dan sah-sah saja selama perusahaan dikelola secara profesional. Namun siapa pun yang memimpin sebuah organisasi, tentu harus mencetak leader-leader baru yang memiliki kecakapan dan kemampuan minimal sama dengan pimpinan sebelumnya.
Jangan sampai seorang CEO berpikir bahwa anaknya bisa menggantikan posisinya hanya dengan mendidiknya satu dua tahun saja. Karena masalah kepemimpinan dalam organisasi bukanlah masalah kecil dan sepele, tapi masalah besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mulai dari karyawan, vendor, komunitas dan tentunya investor.
Suatu organisasi dibangun dari visi dan misi pendirinya. Visi dan misi inilah yang nantinya akan diwariskan kepada generasi berikut.
Seorang calon pemimpin harus memiliki sense of belonging terhadap organisasi tempat dia mengabdi dan bekerja. Kalau hanya mementingkan gaji, jabatan, bonus, fasilitas, tetapi tidak memiliki rasa peduli terhadap pertumbuhan organisasi, maka mereka akan sulit menjadi pemimpin yang berhasil. Seorang pemimpin seharusnya adalah orang yang bekerja jauh lebih keras daripada orang-orang yang lain di dalam organisasi.
Sebagai contoh Elon Musk, pendiri Tesla, X-Space dan Paypal. Ia datang ke kantor sebelum karyawannya datang, dan pulang setelah seluruh karyawannya pulang. Rasa kepemilikannya terhadap perusahaan yang dibangun begitu tinggi. Bahkan selama lima tahun pertama Elon membangun bisnis, ia tidak punya hari libur. Akhir pekan digunakan juga untuk bekerja. Dan inilah poin utama dari seorang pemimpin.
Membangun kepemimpinan dalam organisasi adalah kata kunci dari membangun perusahaan dalam jangka panjang. Jika seorang CEO dan founder ingin perusahaannya hidup lebih lama dan lebih “panjang umur”, maka strategi mencetak the next leader adalah dengan mulai memetakan siapa-siapa saja dari organisasi ini yang sudah terbukti loyal dan berkontribusi besar.
Seorang calon pemimpin haruslah bisa dipetakan dan dikenali dari karakternya. Karena itu para petinggi perusahaan harus memiliki mata elang yang bisa melihat apa yang tidak terlihat oleh orang lain, yaitu potensi tersembunyi dari sumber daya manusia yang saat ini ada dalam organisasi.
Leading is servicing, demikian yang disampaikan berbagai pakar kepemimpinan. Siapa pun yang ingin menjadi pemimpin harus siap melayani. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin banyaklah yang harus dilayani. Dalam hal ini, jika kita mampu melihat siapa orang-orang yang berjiwa melayani, maka kita sudah selangkah lebih maju dalam membangun kepemimpinan dalam organisasi.
Siapa saja yang harus dilayani? Mereka adalah para pemangku kepentingan (stakeholders) seperti pelanggan, mitra, investor, pemerintah dan sebagainya. Pemimpin harus mampu menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk bisa melayani stakeholders secara optimal.
Arvan Pradiansyah adalah seorang Motivator Nasional yang telah berpengalaman membantu perusahaan dalam membangun kepemimpinan dalam organisasi.
Beliau adalah CEO ILM, dan penulis 11 buku best seller, salah satunya “The 7 Laws Of Happiness” yang menjadi satu-satunya buku motivasi dari Indonesia di Frankfurt Book Fair, Jerman sejak 2014. Selama lebih dari 20 tahun Arvan telah melayani lebih dari 400 perusahaan besar di Indonesia untuk mengembangkan para pemimpin, menemukan makna kerja dan bekerja dengan bahagia.
Ikuti “Talkshow Happiness” dari Arvan Pradiansyah setiap Jumat pagi jam 7-8 WIB di Radio Smart FM Network.
————————————–
Arvan Pradiansyah, Motivator Nasional – Leadership & Happiness akan menuntun Anda menjadi orang yang selalu bahagia dengan memberdayakan 7 asupan makanan bergizi dengan kekuatan pikiran secara sistematis (seperti terangkum dalam buku “The 7 Laws of Happiness”).
Anda akan belajar memfokuskan pikiran positif secara berulang & menolak pikiran negatif masuk.
Pelatihan Happiness ini cocok untuk Anda secara pribadi, keluarga, ataupun anggota Tim Perusahaan yang ingin bangkit-kompak menghadapi musibah Pandemi ini dengan rasa bahagia. Jika Anda sebagai Menejer atau Pimpinan Perusahaan, maka pelatihan ini bisa menjadi energi pendobrak supaya pikiran Tim selalu positif untuk bekerja mencapai target.
Metode Pelatihan Leadership & Happiness Arvan Pradiansyah memiliki 4 ciri khas :
- Inspiring– menyentuh hati & mendorong tindakan.
- Simple – mudah dipahami & down to earth.
- Spiritual – berpusat pada Tuhan, menemukan makna & hakikat kehidupan.
- Thought Provoking – memprovokasi pikiran & mengubah paradigma.
Topik Sesi Motivasi Happiness by Arvan Pradiansyah :
- Happiness at Work.
- Happiness 4.0.
- The Meaning of Work.
- I Love Monday.
- The 7 Laws of Happiness.
- Happiness for Salespeople.
- Selling with Love.
- Coaching with Happiness.
- Work Life Balance.
- You Are What You Contribute.
Untuk informasi Pelatihan terkini lebih lanjut “Cara Menikmati Hidup Bahagia” dari Motivator terbaik Indonesia (Arvan Pradiansyah), Anda bisa menghubungi Tim ILM pada Kontak WA berikut : 0812-12345-949.
